Jumat, 29 Januari 2016

Si Unyil, Mitos Batara Kala dan Trauma Kucing Saat Gerhana Tahun 1983


Si Unyil, Mitos Batara Kala dan Trauma Kucing Saat Gerhana Tahun 1983 Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah

Jakarta - Warga di Karanganyar, Jawa Tengah, menghadapi Gerhana Matahari Total 1983 dengan rasa takut. Selain larangan pemerintah, mereka juga percaya dengan mitos memukul kentongan agar tak dimakan oleh batara kala, sosok raksasa yang menyeramkan di cerita Hindu.

"Saya lahir 1978 berarti waktu itu umur saya 6 tahun. Jadi pas hari kejadian itu semua masuk ke rumah, untuk pintu ditutup semua. Kita disuruh pukul pukul kentongan, itu orang jawa mikirnya biar nggak dimakan batara kala. Filosofinya menurut warga sini itu biar nggak dimakan waktu," cerita Suhadi, salah seorang pembaca detikcom lewat redaksi@detik.com, Kamis (28/1/2016).

Saat itu pemberitaan tentang peristiwa ini sangat heboh, baik di televisi ataupun radio nasional. Informasi mengenai akan terjadinya gerhana matahari total 1983 sudah digembar-gemborkan sejak 2 bulan sebelum hari H. Akan tetapi, informasi-informasi tersebut kebanyakan berisi bahaya gerhana dan larangan untuk menyaksikan gerhana secara langsung karena bisa menyebabkan kebutaan.

"Di wilayah saya itu tv paling satu ada di tempatnya Pak RT, lewat radio sudah dari beberapa bulan sebelum peristiwanya. Kita dianjurkan untuk nggak boleh keluar rumah. Kita termasuk yang nurut, pas hari H satu keluarga dirumah, Karena itu kita udah persiapan, kita juga udah punya stock makanan ternak, semuanya sudah disiapkan," sambung Suhadi yang kini tinggal di wilayah Cikarang.

Suhadi yang saat ini berprofesi sebagai penyuplai buah, tinggal di daerah lereng Gunung Lawu ketika tahun 1983. Saat kejadian, tak ada yang ebrani keluar rumah. Presiden Soeharto yang menyaksikan gerhana di Astana Giri Bangun, Solo, tak banyak diketahui publik.

Si Unyil di Televisi

Cerita Kresna Wirdana lain lagi. Pada tahun 1983, yang diingatnya adalah tontonan anak legendaris Si Unyil di televisi terkait gerhana. Dalam episode tersebut, dikisahkan antusiasme Unyil dan kawan-kawan menyambut gerhana yang diirngi dengan pembacaan dongeng Batara Kala oleh Ibu Bariyah.

Kresna Wirdana yang pada saat itu tinggal di Lampung menceritakan, episode si Unyil kala itu dibuat khusus 1 segmen setelah tayangan reguler. Pada tayangan tersebut, Unyil dan kawan kawan digambarkan penasaran dengan gerhana matahari yang akan terjadi di dusun mereka.

"Waktu itu ceritanya Unyil sama teman-temannya penasaran pengen tahu gerhana matahari total itu kaya apa sih, kok rame banget ya orang-orang ngomongin gerhana. Nah, akhirnya mereka dateng ke rumahnya Bu Bariyah biar diceritain," lanjut Kresna yang kini tinggal di Cibubur.

Ibu Bariyah menceritakan kepada Unyil dan kawan-kawan mengenai legenda Batara Kala yang akan memakan Putri Bulan. Dalam dongengnya, Ibu Bariyah juga menghadirkan sosok seram raksaa Buto Ijo yang siap memakan anak-anak yang keluar pada saat gerhana matahari total terjadi.

Kresna kemudian mengungkapkan, Si Unyil merupakan tontonan yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak pada saat itu. TVRI sebagai satu-satunya stasiun tv pada saat itu menayangkan Si Unyil selama 30 menit dan ditayangkan pada pukul 17.00 WIB sore.

Trauma Kucing 'Gerhana'

Fransiska Tuti punya cerita unik terkait gerhana tahun 1983. Saat itu, dia masih di bangku kelas 2 SD. Sejak pagi, pintu dan jendela terkunci. Oleh ibunya, Siska diminta tidak melihat gerhana karena bisa membutakan mata.

Namun 30 menit sebelum gerhana matahari total, Siska diminta membeli sayur lodeh menggunakan sepeda. Namun karena takut momen gerhana total, dia mengayuh sepeda sekencang-kencangnya, hingga akhirnya menabrak kucing.

"Dari tempat membeli sayur aku lihat jam waktuku tinggal 10 menit sebelum gerhana matahari total muncul. Karena ingat pesan ibu kalau cahayanya bisa membuat buta, dan takut kalau menjadi buta, aku kayuh sepedaku sekencang mungkin sambil membawa rantang berisi sayur lodeh dan akhirnya aku menabrak seekor kucing yang sedang menyeberang," terangnya.

Siska jatuh dari sepeda dan menimpa kucing besar tersebut. Setelah itu, dia lari ke rumah. Sepeda dan sayur ditinggalkan di jalanan.

"Kucing itu pun juga lari sama kencangnya denganku. Sejak itu sampai usiaku sekarang 40 tahun aku jadi takut dengan binatang lucu yang bernama kucing. Aku akan lari sekencang mungkin bila melihat kucing, semua karena gerhana," paparnya
sumber : http://news.detik.com/berita/3129521/si-unyil-mitos-batara-kala-dan-trauma-kucing-saat-gerhana-tahun-1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar