Senin, 01 Februari 2016

Gerhana 1983, Mata Ditutup Selendang Hingga Sembunyi di Kolong Ranjang

Berbagai pengalaman unik dialami warga saat gerhana matahari total 1983. Mulai dari bersembunyi di kolong tempat tidur, menutup mata dengan kain hingga menutup seluruh ventilasi rumah agar cahaya gerhana tidak masuk ke dalam karena dianggap bahaya.

Mariyanah, warga Jembatan Besi, Jakarta ini contohnya. Saat gerhana terjadi tahun 1983, Mariyanah baru berumur 6 tahun. Meski usianya masih kecil, namun masih membekas dalam ingatannya bagaimana fenomena alam itu menjadi sesuatu yang begitu menakutkan untuk dia dan keluarga.

"Masih jelas dalam ingatan saya saat peristiwa itu terjadi, nenek kami menyembunyikan saya dan saudara lain di bawah kolong ranjang kasur, " kata Mariyanah kepada detikcom, Senin (1/2/2016).

Mariyanah mengatakan, kala itu neneknya mengatakan gerhana matahari terjadi karena ada raksasa yang akan makan matahari. Sehingga orang-orang harus bersembunyi. Mereka juga tidak boleh keluar sampai gerhana selesai.

Namun, Mariyanah kecil mencoba menyelinap dan berusaha keluar rumah. Saat gerhana dalam kondisi total dia melihat melalui baskom air yang diletakan di depan rumah.

"Saat itu gelap banget. Di dalam baskom yang terisi air ada bayangan bulat warna hitam, ada cahaya warna oranye di sekitar lingkaran itu," katanya.

Senada dengan Mariyanah, Anang juga merasakan hal yang sama. Saat itu usianya baru menginjak 6 tahun. Ibunda Anang menyuruh 3 orang anaknya untuk bersembunyi di kamar. Semua ventilasi dan jendela ditutup agar sinar matahari tidak bisa masuk.

Namun saat gerhana belum sepenuhnya terjadi, sinar matahari terlihat masuk di dalam kamar karena rumah Anang tanpa plafon dan sebagian menggunakan genteng kaca. Sinar matahari menembus genteng kaca dan masuk ke dalam kamar.

"Mungkin saking takut terjadi pada anak-anaknya, ibu saya menyobek selendang dan saat cahaya mulai gelap buru-buru ibu menutup mata kami bertiga dengan sobekan selendang tersebut dan di paksa agar kami tidur," ucap Anang.

"Saking takutnya saya sempat menangis, namun buru-buru ibu memeluk erat tubuh kami dan kamipun tertidur dengan mata tertutup selendang meski kami sudah di dalam kamar," tambah Anang.

Gerhana matahari total akan kembali terjadi di Indonesia 9 Maret 2016 mendatang. Istimewanya gerhana ini hanya terjadi di Indonesia dan masyarakat bisa melihat gerhana tanpa ada larangan dari pemerintah seperti tahun 1983 lalu. Mereka tidak perlu lagi bersembunyi di dalam kamar atau takut mata buta karena terkena sinar matahari. Gerhana matahari total tidak berbahaya asal melihatnya dengan cara yang benar
sumber : http://news.detik.com/berita/3131946/gerhana-1983-mata-ditutup-selendang-hingga-sembunyi-di-kolong-ranjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar